7. Jerawat
Pengertian Jerawat
Jerawat adalah masalah kulit yang terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Kondisi ini umumnya ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, punggung, dan dada.
Meski jerawat dapat dialami oleh siapa saja, namun sebagian besar kasus jerawat terjadi di masa puber, yaitu pada remaja berusia 10-13 tahun, dan semakin buruk pada orang dengan kulit berminyak.
Jerawat pada remaja umumnya akan hilang dengan sendirinya pada awal usia 20 tahun. Namun pada sebagian kasus, masih ada yang mengalami masalah jerawat hingga usia 30 tahun, terutama wanita.
Gejala Jerawat
Jerawat dapat tumbuh hampir di seluruh bagian tubuh, namun umumnya jerawat muncul di wajah, leher, bahu, dada, dan punggung. Gejalanya adalah munculnya bintik (komedo) yang berwarna hitam atau putih.
Komedo hitam adalah bintik berwarna hitam yang muncul di permukaan kulit. Bintik hitam tersebut bukan berasal dari kotoran, namun karena terpapar dengan oksigen di udara. Sedangkan komedo putih terletak di bawah permukaan kulit, dan memiliki tekstur yang lebih keras.
Selain komedo hitam dan komedo putih, ada pula bentuk jerawat yang diperparah oleh peradangan, di antaranya:
- Pustula. Benjolan kecil yang di ujungnya terdapat nanah.
- Papula. Benjolan kecil kemerahan yang biasanya menyakitkan.
- Nodul. Benjolan keras yang terbentuk di bawah permukaan kulit, dan kadang terasa menyakitkan.
- Kista. Benjolan besar berisi nanah yang terasa menyakitkan. Sama seperti nodul, kista juga terbentuk di bawah permukaan kulit.
Penyebab Jerawat
Terdapat empat kondisi yang dapat menyebabkan jerawat, yaitu:
- Produksi sebum berlebih. Sebum adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak untuk mencegah kulit kering.
- Sumbatan pada folikel rambut. Jerawat muncul ketika folikel rambut tersumbat oleh campuran sel kulit mati dan sebum.
- Bakteri. Jenis bakteri Propionibacterium acnes bisa berkembang dan menyumbat folikel rambut, serta menyebabkan peradangan.
- Hormon. Aktivitas hormon androgen berlebih dapat menyebabkan jerawat.
Folikel yang tersumbat bisa membengkak dan membentuk komedo putih atau komedo hitam bila terpapar dengan dunia luar. Kondisi tersebut sebaiknya jangan dianggap remeh, karena bisa berkembang menjadi pustula, papula, nodul, atau bahkan kista, apabila terkontaminasi oleh bakteri kulit.
Faktor Risiko Jerawat
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami jerawat, di antaranya:
- Perubahan hormon. 80% kasus jerawat pada wanita terjadi karena adanya perubahan hormon pada masa tertentu, misalnya menjelang menstruasi, tiga bulan pertama masa kehamilan, atau akibat PCOS.
- Masa pubertas. Pada masa pubertas, aktivitas hormon testosteron akan meningkat. Akibatnya kelenjar minyak menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak dari yang dibutuhkan kulit.
- Keturunan. Seseorang dari keluarga yang bermasalah dengan jerawat lebih berisiko mengalami jerawat.
- Gesekan kulit dengan benda, contohnya jerawat di wajah akibat terlalu sering mengenakan penutup kepala, jerawat di leher karena pemakaian baju yang terlalu ketat di bagian kerah, atau jerawat di punggung akibat sering menggunakan ransel.
- Stres. Meski stres tidak menyebabkan jerawat, namun dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.
- Konsumsi obat-obatan, seperti penggunaan litium, kortikosteroid, atau obat antikejang.
- Penggunaan kosmetik.
- Merokok.
Sumber:https://www.alodokter.com/jerawat/penyebab
Komentar
Posting Komentar